Assalam mualaikum apa kabar? Semoga sehat selalu. Dikesempatan kali ini saya akan berbagi cerita dan pengalaman saya, berwisata ke tempat yang jauh dari tempat tinggal saya namun, saya cukup puas dan senang dengan pemandangan di sana.
Wisata Guci indah adalah sebuah destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan di kaki Gunung Slamet, dengan pemandangan yang indah udara sejuk serta terdapat sumber pemandian air hangat.
Wisata ini terletak di kabupaten Tegal desa Guci kecamatan Bumijawa, pada saat itu saya bersama istri saya berniat untuk liburan ke sana dengan menggunakan sepeda motor, ini adalah pengalaman pertama saya ke tempat wisata tersebut, karena sebelumnya saya belum pernah sama sekali kesana.
Waktu itu pukul 07:30 saya berangkat dari Pemalang, belum jauh saya mengendari motor melalui jalur pantura, spidiometer menunjukan bbm sudah mulai menipis, sabil terus jalan saya mencari pombensin terdekat, setelah isi bensin kami melanjutkan perjalanan.
Jalan pantura di pemalang ini merupakan jalan yang menurut saya di jam-jam pagi sangat ramai lalu lalang kendaraan besar dan kecil, seperti truk countainer dan kendaraan lainnya. Perlu exstra hati-hati saat berkendara di jalur besar seperti ini, saya berkendara dengan membonceng istri saya dengan kecepatan 60 km perjam saya rasa ini cukup sedang tidak terlalu kencang dan tidak terlalu pelan.
Waktu sudah menunjukan 08:00 namun saya baru sampai di daerah bantar bolang daerah yang masih masuk dalam kabupaten pemalang, dengan pemandangan pohon jati yang berjejer di kiri kanan jalan dengan ukuran diameter yang lumayan besar, suasananya cukup adem dan sejuk di sepanjang jalan ini.
Setelah berkendara sudah cukup lama kami sampai di sebuah pasar yang besar sekitar jam 9 an, saya terus memacu motor saya dan berharap agar cepat sampai, jalanan sudah mulai menanjak dengan udara yang sejuk dan pemandangan perkebunan yang di penuhi dengan tanaman sayur-mayur.
Rute ini terus kami lewati di sepanjang perjalanan dengan track yang menanjak, menurun dan berkelok,menambah keseruan, matahari sudah semakin tinggi kini kami sudah dekat, dari jauh saya dan istri saya melihat sebuah gerbang dengan beberapa orang yang memakai baju seragam batik sedang berdiri di dekat gerbang tersebut.
Saya harus mengantri dengan kendaraan di depan saya,setelah tiba giliran saya saya di berikan tiket masuk dengan biaya per orang Rp 25.000, dari gerbang menuju tempat parkir lumayan jauh kami harus berjalan lagi sekitar 500 meter hingga kami menjumpai tempat yang sangat ramai kiri kanan terdapat toko oleh-oleh.
Saya melihat ada ruang parkir yang masih kosong, bapak-bapak yang sedang duduk tiba-tiba berdiri menghampiri saya dan mengarahkan saya untuk memarkirkan motor, setelah saya turun dari motor saya dan istri saya berjalan menuju tempat pemandian air panas, namun sayang sekali, saat itu pemandian di batasi hanya kapasitas 50% yang boleh mandi, ini di karenakan saat itu masih pandemi jadi orang yang akan mandi di batasi.
Karena tidak jadi mandi di pemandian air panas maka saya dan istri saya mencari makanan, karena perjalanan yang lumayan jauh jadi perut kami terasa lapar, dan memang sudah waktunya makan siang. Saya melihat banyaknya pedagang makanan dan jajanan di sekitar ada yang berjualan jagung bakar, gorengan, siomay, bakso, sate ayam dan sate kelinci.
Saya penasaran dengan rasa sate kelinci,
karena ini pengalaman pertama saya makan sate kelinci, saya pesan 1 porsi sate kelinci dan 2 lontong sembari menunggu sate matang saya membeli minum,kebetulan ada ibu-ibu penjual gorengan berjalan dengan membawa tampah yang di taruh di atas kepala, ibu ini dengan ramahnya menawarkan gorenganya kepada kami, gorengan yang di jual ibu ini ada tahu,bakwan, dan tempe tidak lupa juga dengan tambahan cabai.
Setelah sate matang saya mulai icip-icip
rasanya enak hampir mirip seperti daging ayam namun, teksturnya sedikit kenyal,
gurih dan enak. Bumbu sate ini juga ngga kalah enak, dengan di cocol gorengan rasanya makin gurih, harga satu porsi sate kelinci Rp 35.000.
Slesai makan kami lanjut jalan kaki, jalan ini menanjak ini seperti mendaki bukit, kami mau melihat spot foto yang di sediakan di sana, kami harus berjalan keatas setelah sampai kami di suguhkan pemandangan yang luar biasa indah, saya baru ngeh kalau tempat wisata ini benar-benar sangat dekat dengan Gunung Slamet tepatnya kami berada di kaki gunung slamet.
Dari atas bukit ini kami bisa melihat jauh jalan-jalan dan perkebunan sayur-mayur yang kami lewati, kabut yang tipis dengan udara yang sejuk rasanya benar wow kami lanjut untuk berfoto, tempat ini benar-benar indah dengan pemandangan alam dan udaranya yang sejuk.
Adzan berkumandang dan waktu menunjukan jam 12 siang kami sudahi foto-fotonya dan bergegas mencari mushola, alhamdulillah pihak pengelola di sana menyediakan Mushola untuk para pengunjung, setelah kami slesai sholat kami putuskan untuk pulang, walaupun rasanya masih betah berlama-lama di tempat ini, sebelum pulang kami mampir ke toko oleh-oleh saya membeli nanas madu.
Hujan turun saya dan istri duduk di pinggiran teras toko saya melihat ada penjual siomay, dan beli Rp 5000 tidak lupa pesan kopi panas agar tidak kedinginan, setelah hujan reda kami lanjut untuk pulang, itulah pengalaman kami saat liburan ke tempat wisata Guci indah, mungkin suatu saat nanti insya alloh kami akan ke sini lagi.
wah ada pengalaman lucu saat di guci yang masih treingat sampai sekarang. kapan ya bisa ke sana lagi
BalasHapusiya bu,, saya juga kapan-kapan ingin kesana lagi dengan istri.
Hapus