Langsung ke konten utama

" Hantu Sawah "



Terdengar suara adzan berkumandang waktu maghrib telah tiba sayup-sayup terdengar suara anak-anak dari kejauhan berbondong-bondong saling berbincang disepanjang jalan, mereka terlihat sangat bersemangat dengan pakaian rapi baju muslim, mereka  nofal,rian,egi,agus,dedi adalah anak-anak yang rajin mengaji walaupun rumah mereka juh dari masjid itu tidak membuat mereka bermalas-malasan menimba ilmu agama untuk bekal kehidupan.

Sebut saja nofal dialah yang paling besar dari kelima temannya namun dia juga yang paling penakut diantara mereka.

" Nanti pulang ngaji bareng lagi iya soalnya aku takut kalau pulang sendirian "

  Ucap nofal sepertinya dia sudah merasa katakutan sedari tadi gelisah, perjalanan kemasjid masih jauh mereka terus menyelusuri jalan dipematang sawah sesekali nofal menoleh kebelakang. Agus sepertinya tau apa yang membuat nofal gelisah sedari tadi, lantas dia bertanya.

" Fal kenapa si dari tadi nolah noleh kebelakang terus kamu takut iya,? udah ngga usah takut sebentar lagi kita sampai kemasjid "   Ucap agus penuh heran.

" Ngga kho gus, aku cuma khawatir aja nanti pulangnya pasti gelap banget obor kita cuma satu "      Jawab nofal dengan gelisah. 

Nofal menutupi rasa ketakutannya namun sorot matanya tidak bisa berbohong dia sepertinya menyembunyikan sesuatu. Dari kejauhan suara itu semakin keras terdengar iya mbah tarjo namanya suaranya bagus saat bersholawat sembari menunggu orang-orang datang kemasjid, tidak terasa mereka  sampai dimasjid perjalanan yang lumayan jauh telah mereka lewati. Setelah mereka selesai wudhu tidak lama mbah tarjo tiba-tiba saja berdiri, iya ikhomah dikumandangkan itu tandanya mereka akan segera melaksanakan sholat, setelah selesai sholat dan dzikir anak-anak didalam masjid itu duduk melingkar dengan rapi mereka mulai mengaji.


Pak dahlan dengan telatennya mengajari anak-anak mengaji, iya pak dahlan adalah pak ustad sekaligus guru ngaji, dia sangat dihormati dikampung ini satu persatu mereka sabar menunggu dari sekian banyak anak-anak yang mengantri nofal sepertinya malam ini dia diurutan paling depan dan kelima temannya jauh dibelakang.

Satu persatu semua anak-anak telah selesai mengaji, kini mbah tarjo dengan tubuh yang sedikit gemetar berpegangan pada tiang masjid untuk membantunya berdiri, dengan langkah kaki yang sedikit tertahtih maklum, usia mbah tarjo sudah sepuh namun semangatnya dalam beribadah patut di acungi jempol beliau selalu rajin datang kemasjid untuk mengumandangkan adzan.

Adzan sudah dikumandangkan mereka berbaris rapi untuk melaksanakan sholat takterasa sholat isya telah usai, kini satu persatu warga pulang kerumahnya begitu juga dengan anak-anak yang mengaji mereka berlarian dan saling bercanda hingga sendal salah satu dari mereka tertukar.

Kini nofal dan kelima temannya menyelusuri jalan yang sama saat mereka berangkat sore tadi, jalan dipematang sawah itu kini lebih mencekam suara serangga saling bersahutan sesekali suara burung terdengar seakan ingin memberi tau betapa gelapnya jalan dipematang sawah ini.

"Kalian denger ngga suara apa itu,,?"   Ucap nofal terkejut.

" Iya aku denger,!"     Sahut egi.

" Iya aku juga denger,!"    Sahut rian, agus dan dedi.

Kini nofal terdiam membeku langkahnya semakin cepat obor yang mereka bawa tidak cukup untuk memecahkan kegelapan, jantungnya bedegup kencang
suara itu mengikuti langkah mereka dari arah sebelah kiri sekelebat sesuatu lewat kali ini bukan burung, bayangan itu layaknya kain panjang melayang dan hilang di tengah kegelapan.

" Perasaan aku ngga enak nih,, "   Cletuk agus yang berjalan paling belakang

" Udah tenang aja ngga lama lagi kita sampai kho tuh lampu rumahnya udah pada kelihatan,, "    Jari nofal sambil menunjuk ke arah depan. 



Nofal tau ada sesuatu yang sedang mengikuti mereka sedari tadi saat masuk dijalan pematang sawah, namun dia tidak ingin membuat teman-temanya panik, kali ini dia mencoba tenang namun tiba-tiba "hihihihihihi" hihihihihi"  tawa itu jelas sekali melengking, bulu kuduk nofal berdiri kini dia menoleh kebelakang langkah kaki mereka berhenti dan mereka berlima saling menatap penuh ketakutan.

" Fal kita lari aja yuk aku takut nih,,"    Ucap rian penuh cemas.

" Jangan lari tenang aja ngga bakal ganggu kita kho,, "    Jawab nofal untuk menenangkan mereka.

Kini angin berhembus semakin kencang obor yang mereka bawa redup oleh terpaan angin "srek srek srek" suara itu jelas seperti orang berjalan dirimbunnya pohon padi ditengah sawah, sorot mata nofal tertuju pada bayangan hitam yang semakin jelas terlihat dari kejauhan,  semakin dekat mereka berajalan kearah bayangan hitam itu  bau anyir bercampur wangi bunga melati terasa menusuk hidung.

Bayangan itu seperti manusia namun dia menunduk dengan rambut yang terurai kedepan pakaian lusuh dan aroma yang bercampur menambah kengerian, mereka berlima mencoba untuk tenang dan berfikir  yang ada didepan mereka bukanlah hantu nofal memberanikan diri untuk bertanya kepada orang tersebut.

" Mba malem-malem kho disawah mba orang mana..? "   Ucap nofal terheran sambil mengerutkan alisnya.

Orang itu diam tak sekata patah pun keluar dari mulutnya rambutnya yang kusam dan pakiannya yang lusuh melekat di tubuhnya.

" Fal kita langsung pulang aja yuk mbanya ditanya diem aja mungkin orang jauh nyasar kesini "   Ucap rian sembari menepuk pundak nofal.

" Ya udah ayo lanjut jalan lagi "   Jawab nofal penuh yakin.



Baru beberapa langkah mereka berjalan  tiba-tiba  "Hihihihi',,Hihihi,,""   tawa itu seperti yang mengikuti mereka sedari tadi,  sontak mereka berlima kaget dan memberanikan diri untuk menoleh kebelakang , betapa terkejutnya mereka orang yang mereka kira kesasar  kini wajahnya terangkat menatap tajam kearah mereka, sorot mata yang merah dan gigi yang runcing dengan wajah berlumuran darah tersenyum menyringai, kali ini mereka tidak berfikir panjang nofal berteriak keras.

" Lari, cepet lari !!!"   Ucap nofal penuh ketakutan.

Mereka berlima lari tunggang langgang agus dengan kuat memegang obor dengan tangan kanannya mereka tidak perduli lagi dengan apa yang ada didepan mereka, pohon padi yang sudah mulai menguning terinjak-injak oleh langkah kaki, mereka menerobos di tengah rimbunnya pohon padi agar cepat sampai disalah satu rumah warga.

Sesampainya di depan rumah warga "bruk,!!,bruk!!,bruk!!,,"  derap langkah kaki mereka sampai mengagetkan pemilik rumah nafas mereka tersengal sengal keringat  bercucuran mereka seakan tak percaya apa yang baru saja mereka lihat, mereka terlihat trauma badan nofal masih bergetar.

"Kreeeeeeettttt "   suara pintu terbuka pemilik rumah itu keluar pak cahyo dengan raut wajah cemas itu bergegas menuju halaman rumahnya.


" Ada apa ini.,?  kho pada lari ketakutan,?? Ucap pemilik rumah yang terlihat bingung.

" Ada hantu pak de"     Jawab nofal dengan nafas yang masih tak beraturan.

" Dimana kalian lihat hantu..,?   Tanya pak cahyo.

" Di sawah pak de, tadi kita mau pulang ngaji dari masjid pas dijalan pematang sawah kita ngliat ada mba-mba dipinggir jalan rambutnya panjang dan pakaiannya lusuh, pas kita tanya diam aja orangnya pak de, setelah kita jalan beberapa meter mbanya ketawa cekikikan kita noleh kebelakang mba itu wajahnya seram pak de matanya merah, mulutnya lebar giginya runcing dan wajahnya berlumuran darah."          Ucap nofal yang masih ketakutan dengan tubuh yang masih gemetar.

" Lain kali hati-hati kalau  pulang lewat jalan dipematang sawah jangan lupa doa insya alloh kalau kalian udah baca doa kalian akan baik -baik saja tidak akan di ganggu hantu penunggu sawah itu lagi"
Jawab pak cahyo 

" Iya pak de, ya udah kalau gitu kita mau lanjut pulang kerumah, tapi kami masih takut pak de dijalan"   Ucap nofal yang penuh harap agar pak cahyo mau mengantar mereka pulang kerumah masing-masing.

" Iya udah, pak de antar kalian pulang ke rumah masing-masing, ngga usah takut lagi iya "   jawab pak cahyo sambil tersenyum.

                        "   TAMAT "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keterbatasan Bukan Menjadi Halangan

Apa kabar? semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, kali ini saya akan bercerita sedikit mungkin teman-teman atau pembaca blog agar tau kenapa beberapa bulan ini saya tidak menulis artikel. Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis artikel lagi namun karena terkendala alat dan prasarana sebegai media menulis arikel jadi beberapa bulan ini agak tersendat, menulis artikel biasanya bisa melalui HP atau netbook kalau saya untuk menulis artikel mengandalkan HP walaupun agak ribet tapi iya alhamdullilah disyukuri saja. Saya ngeblog mungkin sudah hampir 2 tahun kalau ditanya " sudah pernah dapat penghasilan apa dari ngeblog?  saya jawab iya memang saat ini saya belum pernah menghasilkan dari kegiatan ngeblog tapi, saya bersyukur banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan dari ngeblog ini, ditambah lagi jadi menambah kenalan dan pertemanan juga. Saya saat ini sudah berkeluarga dan tingal disebuah kontrakan bersama istri, saya sebenarnya ingin sekali mengembangkan blog saya dengan updat

Hobi masak berawal dari dapur emak

Masak adalah suatu kegiatan yang mengolah berbagai bahan makanan menjadi hidangan yang enak dan lezat, biasanya kegiatan memasak banyak di lakukan oleh ibu-ibu ataupun anak perempuan tapi, lain dengan cerita saya kali ini,yang akan membagikan kisah saya mengapa saya hobi memasak. Saya adalah anak tertua di keluarga saya dari kecil saya sudah terbiasa membantu kedua orang tua saya sepulang sekolah. Saat itu saya masih kelas 4 SD,jadwal saya sepulang sekolah adalah menggembala sapi milik bapak saya,sepulang dari menggembala sapi saya siap-siap untuk mandi dan terkadang saya membantu emak saya di dapur. Setiap sore hari emak saya selalu memasak untuk makan malam kami sekeluarga dengan bahan baku seadanya,kebetulan nenek saya menanam berbagai sayuran untuk di jual di pasar dan saat ada sayur yang tidak habis terjual emak selalu memasaknya menjadi berbagai tumis seperti tumis kangkung dan tumis sawi hijau. Di sela-sela kegiatan memasak saya selalu nimbrung untuk membantu emak un